My love would not be able to go

0 comments
aku jatuh hati dengan pemilik salon. Ia cantik, piawai membawakan diri dan ia begitu pandai dalam berkomunikasi. Pasti siapa pun akan sependapat denganku kalau ia supel, aku merasa nyambung berada di dalam suatu perbincangan dengannya. Pokoknya aku suka dia.

tapi masalahnya sekarang, aku ngak bisa meningkatkan status hubungan tanpa adanya pertemuan. Aku pemalu dan ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, klop khan?, salon dan weeding organizer menjadi kesibukan sehari-harinya. Aku malu untuk pura-pura sekedar potong rambut atau facial, ntar aku dibilang cowok apaan sering ke salon.

setelah lama ngak bertemu karena kesibukan masing-masing. Kemarin malam kita satu angkot bareng. Jelas sekali aku senang bahagia. Kalau waktu itu siang hari, ia akan melihat wajahku yang berseri dan senyum sendiri, karena aku yakin bahwa ini bukan sekedar kebetulan semata. Aku ditakdirkan untuk berusaha terhadapnya, pikirku.

setelah basa basi bentar, menanyakan keadaannya dan menawarkan minuman, kita terdiam lama sekali. Penumpang mulai penuh. Mungkin delapan orang. Angkot pun mulai melaju. Hawa dingin mulai terasa tanpa obrolan dan canda tawa. Hening. Aku memang pria paling membosankan, dihadapan seorang wanita cantik hanya diam seribu kata. Mungkin karena merasa jenuh denganku :(, ia mulai mengubek sesuatu didalam tasnya. Handphone. Sms dengan entah siapa, dan mulai pasang ear phone, dengar lagu. Tak lama ia terlihat menutup matanya. Ehh, ia mengantuk. Karena laju mobil yang enggak stabil hampir-hampir ia terjatuh . Damn. ia manis banget ketika tidur. Ingin ku memeluknya dan melindunginya. Tapi ku urungkan niat memeluk, karena aku pria baik-baik dan ia gadis manis. Jika ku bangunkan dan memintanya bersandar di bahuku, pasti yang ku dapat cap tangan merah di pipi.

keadaan di dalam angkot mulai sepi. Penumpang mulai berangsur kosong. Karena guncangan angkot yang keras. Ia mulai mengucek matanya. Tersenyum padaku. Aku mulai bertanya "pasti kamu capek ya?". "ia A, dari tadi kerja terus udah dari kawinan hujan-hujanan nyari bunga buat besok makanya kemalaman." jawabnya.

setelah ngobrol dengannya aku tau bahwa ia mulai piawai salon dan EO karena dulu sering bolos sekolah dengan alasan belajar kursus tata rias pengantin dari ibunya. Tak ku lanjutkan pertanyaan tentang ibunya, karena ku tau ibunya telah tiada, aku takut membuatnya sedih. Perasaan ini hanya ingin melindunginya.

akhirnya kita tiba di tempat tujuan. Kenapa sih waktu perjalanan terasa cepat. Aku masih ingin bersamanya. Tapi apa daya ia lelah dan Aku harus ke mini market. Kita berpisah dan aku beranikan tanya no handphone beserta akun facebook. Dapet. Kita ucapkan selamat malam. Berpisah.

sampai saat ini belum pernah kusampaikan rasa kekagumanku padanya secara langsung, pernah nulis di wall facebooknya dia, begini 'kamu cantik' dan ia pun mengomentari 'terima kasih'. Udah selesai sampai situ. Padahal belum pernah aku ngomong cantik dari dalam hati kepada seorang perempuan sedalam ini.
Sekarang aku lagi kangen dia. Tapi tak berani mengajaknya ketemuan. Masalahnya aku takut saingan. Teman sebayanya pada cakep semua, mungkin saja kan diantara mereka ada pacarnya. Oh ya sampai saat ini aku ngak tau status nya dia singel atau berhubungan. Ingin sekali kutanyakan padanya, tapi enggak ah. Ga berseni kesannya grusak - grusuk..
tapi binggung juga. . .
If you like this post, please share it!
Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

No Response to "My love would not be able to go"