Bulan Dzulhijjah

0 comments
Tak terasa bulan dzulhijjah akan berlalu. orang-orang memang telah melupakan apa yang terjadi dibulan ini. Dari mulai musimnya naik haji, pemotongan hewan kurban, sampai bulan berkah untuk nikah. Bulan dzulhijjah memang bulan istimewa. mungkin bisa dilihat dari banyaknya ritual keagamaan bagi umat islam.
tapi benarkah bulan dzulhijjah begitu istimewa ? lantas apa sajakah ritual keagamaan yang ada di bulan ini, apa mungkin saling berkaitan satu sama lain ?
wew, begitu banyak pertanyaan melintas...

mulailah tanya, sana sini. ikutan pengajian ini itu...
pertama yang ingin ditanyakan apakah ada keterkaitan antara ibadah haji dengan menyembelih hewan kurban ?

Sulit untuk memisahkan antara ibadah haji dengan Hari Raya Idul Adha. Meskipun seorang yang merayakan Idul Adha tidak harus berangkat haji ke baitullahil haram. Namun hubungan antara keduanya sangat erat.

Dari segi waktu pelaksanaan, keduanya dilakukan di bulan Dzul Hijjah. Hari Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzul Hijjah. Pada hari itu umat Islam disunnahkan untuk melakukan shalat ‘Idul Adha dan menyembelih hewan qurban. Dan pada hari yang sama, jutaan jamaah haji bergerak dari Muzdalifah menuju Mina untuk melontar jumrah sebagai bagian utuh dari ritual ibadah haji.

Tepat sehari sebelumnya yakni tanggal 9 Dzul Hijjah, ketika para jamaah haji berwuquf di ‘Arafah, umat Islam seluruh dunia disunnahkan untuk melakukan puasa sunnah. Nama puasanya disebut dengan puasa ‘Arafah. Dan puasa ‘Arafah adalah ibadah yang disunnahkan terkait dengan hari Raya ‘Idul Adha.

Namun dari segi tempat pelaksanaan, kedua ibadah itu memang bisa dilakukan terpisah. Jamaah haji melakukan semua ritual ibadahnya di Mekkah, Mina, Arafah dan Muzdalifah. Sedangkan yang umat Islam lainnya bisa merayakan hari raya Adha itu di mana saja mereka berada.

Ketika umat Islam disunnahkan berpuasa pada tanggal 9 Dzul Hijjah, para jamaah haji tidak disunnahkan untuk melakukan puasa. Sebab saat itu mereka sedang melakukan wuquf di ‘Arafah yang tentunya membutuhkan tenaga ekstra. Sebab mereka tinggal hanya di tenda-tenda sementara.

Demikian juga ketika umat Islam disunnahkan untuk shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzul Hijjah, jamaah haji pun tidak diharuskan untuk melakukannya. Sebab saat itu mereka sedang sibuk bergerak dari Muzdalifah menuju ke Mina untuk melontar jumrah.

Sumber Hubungan Idul Adha dengan Ibadah Haji : http://assunnah.or.id

Memang bulan dzulhijjah disebut juga bulan pengorbanan, bulan meneteskan darah hewan kurban.. Saya selalu teringat akan kisah teladan Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As. kita lihat bagaimana seorang ayah yang sanggup mengorbankan anaknya karena perintah Allah SWT. Bila kita baca sepintas, mungkin kita tak dapat arti yang mendalam dalam surat [37:99-108] . coba telusuri surat apa ?

yaps, surat tersebut adalah Ash Shaaffaat : Ayat 99-108
Dan Ibrahim berkata:”Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian (QS. 37:99-108)

Maka, mampukah kita berkorban seperti mereka? Kita pada hari ini tidak mau disuruh melakukan pengorbanan yang besar semacam yang dilakukan mereka. Tapi, banyak yang bisa kita lakukan. Antaranya mengorbanan kepentingan diri untuk kepentingan orang lain, mengorbankan sedikit waktu untuk pergi ke masjid, sholat berjamaah dan lain-lain. Tapi ini tak seberapa kalau dibandingkan dengan pengorbanan mereka berdua buat. Seorang ayah yang amat sayang pada anaknya, menyembelih anak yg disayangi itu? Mampukah? kalaupun seorang doktor pakar bedah sekali pun, sangat sulit melakukan operasi bedah, jika yang dihadapkan adalah keluarga terdekat. Ini bedah! untuk selamatkan nyawa! Tapi kalo sembelih seperti itu bagaimana? Renung-renungkanlah..

sekarang giliran kita, apa yang kita korbankan demi sang ayah tercinta..
jangan sekali-kali menuntut apa yang kita tidak terima dari orang tua, karena saya yakin setiap orang tua pasti mengingikan hal terbaik untuk anak-anaknya, tapi dengan cara mereka. ..
Terkadang saya selalu merasa tidak beruntung mempunyai orang tua (itu juga karena saya lihat orang lain dengan mudah mendapatkan sesuatu)
Tapi sekarang saya tau, orang tua saya juga tidak tinggal diam di rumah.. mereka banting tulang demi keluarga. Berangkat Pagi kadang pulang tengah malam.
Sungguh saya yakin akan kesungguhan orang tua untuk membahagiakan anak-anaknya.
mari kita lebih menghormati orang tua...
entry ini saya tulis sebagai bahan kajian saya pribadi. terima kasih telah mampir dan membaca.



If you like this post, please share it!
Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

No Response to "Bulan Dzulhijjah"