Posted by Hilman Raditya in
0
comments
Malam ini sepi. Jalan raya terasa lenggang tanpa kendaraan. Kupikir orang-orang memutuskan untuk mengakhiri hari nya dengan cepat, bersemayam nyaman dalam kamar.
namun tidak halnya aku. bagiku Hari ini begitu sulit, sehingga waktu terasa berjalan begitu lambat. Aku berjalan kaki sendiri dikeheningan malam. Mengurai derai patahan rasa. Angin pun yang bertiup kencang seakan menghembuskan potongan-potongan kejadian tadi siang tepat di depan rumah sang mantan. gadis yang masih jadi pujaan.
Sekedar penghibur hati ku pasangkan earphone ku nyalakan my n. Perdalam rasa dengan lirik Lagu Tulus –
Sewindu sudah sewindu ku di dekatmu
ada di setiap pagi, di
sepanjang hari
tak mungkin bila engkau tak
tahu
bila ku menyimpan rasa yang ku benam sejak lama setiap pagi ku menunggu di
depan pintu
siapkan senyum terbaikku
agar cerah harimu
cukup bagiku melihatmu
tersenyum manis di setiap pagimu, siangmu,
malammu sesaat dia datang pesona
bagai pangeran
dan beri kau harapan bualan
cinta di masa depan
dan kau lupakan aku semua
usahaku semua pagi kita, semua
malam kita oh tak akan lagi ku
menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis
ku merayumu setiap pagi ku menunggu di
depan pintu
siapkan senyum terbaikku
agar cerah harimu
cukup bagiku melihatmu
tersenyum manis di setiap pagimu, siangmu,
malammu sesaat dia datang pesona
bagai pangeran
dan beri kau harapan bualan
cinta di masa depan
dan kau lupakan aku semua
usahaku semua pagi kita, semua
malam kita oh tak akan lagi ku
menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis
ku merayumu
oh tak akan lagi ku
menemuimu di depan pintu dan tak ada lagi tutur manis
ku merayumu jujur memang sakit di hati
bila kini nyatanya kau
memilih dia
takkan lagi ku sebodoh ini
larut di dalam angan-angan
tanpa tujuan oh tak akan lagi ku
menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis
ku merayumu
oh tak akan lagi ku
menemuimu di depan pintu dan tak ada lagi tutur manis
ku merayumu